Virus Dumay - Jika berbicara tentang sebuah desa atau kota hantu, ada banyak desa dan kota yang megah pada jejak sejarahnya. Ada banyak alasan mengapa mereka ditinggalkan, tak peduli itu di puncak bukit,puncak gunung,di lembah atau dimanapun. Dalam banyak kasus, lokasi desa atau kota yang strategis dan sangat indah ternyata tak cukup menjadi alasan untuk menyelamatkannya. dan Kini seolah tempat-tempat tersebut hanya menjadi rumah bagi para hantu. Berikut artikel 10 desa dan kota yang di tinggalkan di pegunungan eropa dan timur tengah
Desa yang berada di pegunungan Romagnano al Monte telah ditinggalkan selama beberapa dekade, mereka yang pernah menjadi warga desa masih ingat ketika tragedi gempa melanda, mengorbankan setidaknya 3.000 nyawa dan kenangan buruk bagi warganya.
Ketika gempa bumi menghancurkan daerah itu pada tahun 1980, yang selamat memutuskan bahwa daripada membangun kembali kota mereka, mereka memilih untuk pindah dan membangun Desa baru, dibangun beberapa kilometer jauhnya, dan Romagnano al Monte kini hanya menyisakan nuansa menakutkan sekaligus kenangan buruk bagi warganya.
Ada dinding batu runtuh dan bangunan terlihat seperti sesuatu dari Abad Pertengahan, diantara boneka plastik atau sisa-sisa makanan. Saluran listrik yang mati diantara reruntuhan batu dan jalan. Di beberapa tempat, bangunan terlihat seolah-olah telah berdiri selama beberapa generasi, tampaknya jauh lebih tua dari sebenarnya. Tampak dari kejauha, beberapa rumah masih terlihat seolah-olah menunggu pemilik mereka untuk kembali.
Kota abad pertengahan Anavatos terdapat di puncak bukit di pulau chios, yunani . Nama kota indah yang pemandangan sekitarnya bisa melihat hingga bermil-mil jauhnya.
Tampak menjadi tempat yang sempurna untuk sebuah kota yang indah. Satu-satunya akses untuk sampai ke kota ini adalah dari utara, karena di sisi-sisi lainnya dikelilingi tebing berbatu yang curam.
Craco adalah, kota abad pertengahan yang sangat indah, berada di pegunungan Italia. Wilayah pemukiman Yunani sekitar pertengahan abad ke-6.
Pada 1276, daerah itu sangatr berkembang. Punya universitas sendiri, dan selama beberapa abad ke depan kota diperluas dengan di tambahnya benteng-benteng. Craco merupakan rumah bagi lebih dari 3.000 orang pada saat itu, itu jumlah yang sangat pesat yang awalnya hanya 300 orang.
Pada 1656 wabah penyakit datang menyerang kota craco dan populasi turun secara signifikan, tetapi kota berhasil bertahan untuk sementara waktu.
Dan ketika pada pergantian abad ke-20, tanah pertanian di sekitarnya tumbuh menjadi tandus. Membuat populasi craco tak bisa di pertahankan lagi, dan banyak warganya yang hijrah ke Amerika Serikat. Setelah beberapa dekade berlalu, ada serangkaian gempa bumi yang membuat Craco menjadi kota yang tak aman dan berbahaya. Pada tahun 1963, saat dipastikan bahwa kota itu tidak lagi aman dan benar-benar ditinggalkan.
Mereka yang telah bermigrasi ke Amerika mendirikan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk kota kuno craco, dengan harapan menjaga gaya hidup dan kenangan bagi orang-orang yang pernah tinggal di sana.
Diperkirakan bahwa kota Bait Baws berdiri sejak masa sejarah pra-Islam di Yaman. Sekitar 300 rumah yang hampir hancur berdiri di atas sebuah bukit, Meskipun menjadi daya tarik wisata yang populer - sekitar 20.000 orang berkunjung ke Bait Baws setiap tahun - sangat membutuhkan perbaikan, restorasi dan pelestarian. Salah satu fitur yang paling bersejarah adalah prasasti kuno yang ada di dinding kota.
Awalnya, bait baws merupakan tempat tinggal pengrajin perak bangsa yahudi yang merupakan bagian dari budaya mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pada tahun 1940, banyak orang Yahudi meninggalkan Yaman karena meningkatnya ancaman dari para ekstrimis Islam. Banyak yang memilih untuk berangkat ke Israel, tapi masih ada orang yang setia hidup dalam kota bait baws , meskipun jumlahnya sangat sedikit. Mereka yang masih tinggal di sana merupakan beberapa penduduk yang miskin, yang terpaksa berlindung di gedung-gedung tua karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk tinggal.
Ada berbagai upaya untuk meningkatkan dan melestarikan bangunan kota, namun pemerintah sejauh ini menolak untuk mendukung upaya renovasi. Namun, penduduk setempat merawat kota kuno mereka sebaik mungkin, menjaga warisan dan menghormati orang-orang yang tinggal di sana sebelumnya.
Terletak di jantung Pegunungan Alpen. Isola Santa adalah desa yang sangat indah . Berdiri sejak Abad Pertengahan, ketika dimana isola santa menjadi tempat persinggahan bagi para pelancong yang melaluinya. Menghadap Sungai Turrite, dengan danau dan hutan dengan pohon-pohon yang masih lebat, suatu tempat yang masih tampak tak berubah di era abad pertengahan.
Pada tahun 1950, rencana pembangunan bendungan hidroelektrik mengubah semuanya. Warga isola santa terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekarang, isola santa seperti kota hantu, rumah sementara bagi beberapa nelayan dan peristirahatan sementara bagi wisatawan yang melewatinya.
Reruntuhan Kayakoy yang berada di pegunungan Turki barat yang memiliki sejarah yang menarik.Awalnya kayakoy merupakan sebuah kota besar Yunani dengan lebih dari 2.000 rumah, warga Yunani yang berada di kayakoy dievakuasi pasca Perang Yunani-Turki. Ini adalah langkah yang dianggap perlu untuk menghentikan pertempuran, tetapi berarti juga awal kematian kota. Warga Yunani dipindahkan ke daerah di luar dari Athena, dan kota itu diserahkan kepada Turki untuk ditempati lagii.
Ketika petani Turki dipindahkan ke desa kayakoy, ada masalah. Para petani yang telah terbiasa dengan cara hidup tertentu di daerahnya menolak karena tak ada lahan luas dan kandang untuk ternak mereka. Ada sebagian warga yang mau menempati desa kayakoy terutama bagi para pengrajin, tapi Pada akhirnya, kota ini ditinggalkan lagi, dan sekarang, kayakoy berdiri dalam reruntuhan.
1. Romagnano al Monte, Italia
Desa yang berada di pegunungan Romagnano al Monte telah ditinggalkan selama beberapa dekade, mereka yang pernah menjadi warga desa masih ingat ketika tragedi gempa melanda, mengorbankan setidaknya 3.000 nyawa dan kenangan buruk bagi warganya.
Ketika gempa bumi menghancurkan daerah itu pada tahun 1980, yang selamat memutuskan bahwa daripada membangun kembali kota mereka, mereka memilih untuk pindah dan membangun Desa baru, dibangun beberapa kilometer jauhnya, dan Romagnano al Monte kini hanya menyisakan nuansa menakutkan sekaligus kenangan buruk bagi warganya.
Ada dinding batu runtuh dan bangunan terlihat seperti sesuatu dari Abad Pertengahan, diantara boneka plastik atau sisa-sisa makanan. Saluran listrik yang mati diantara reruntuhan batu dan jalan. Di beberapa tempat, bangunan terlihat seolah-olah telah berdiri selama beberapa generasi, tampaknya jauh lebih tua dari sebenarnya. Tampak dari kejauha, beberapa rumah masih terlihat seolah-olah menunggu pemilik mereka untuk kembali.
2. Anavatos, Yunani
Tampak menjadi tempat yang sempurna untuk sebuah kota yang indah. Satu-satunya akses untuk sampai ke kota ini adalah dari utara, karena di sisi-sisi lainnya dikelilingi tebing berbatu yang curam.
Meskipun dalam perjalanannya kota anavatos tak selalu aman dan damai, karena letaknya yang berbatasan langsung dengan laut, tak jarang kota sering menjadi korban perampokan bajak laut yang mengintai. Namun kota ini terus berkembang, hingga sampai kota jatuh dan di tinggalkan secara bertahap di mulai tahun 1822.
Hari ini, kota ini terlihat masih terawat dengan sangat baik. Gereja masih berdiri, bersama dengan gerbang, bekas pabrik minyak zaitun, sebuah kastil abad pertengahan, sebuah gedung pertunjukan, dan sejumlah rumah.
Masih banyak untuk diketahui tentang sejarah Balestrino . Sebuah sejarah kota tua abad ke-11 yang terletak tinggi di pegunungan, ketika itu adalah bagian dari biara Benediktin San Pietro dei Monti. Industri dan mata pencaharian warga kota adalah perkebunan zaitun yang mengelilingi seluruh lereng bukit dan kota
Pada suatu masa, lembah calanca adalah lembah yang sangat subur, para petani menggarap sawah dan hean ternak, calanca merupakan lembah di atas pegunungan. Di musim semi di gunakan untuk merumput dan untuk lahan pertanian di musim panas, lembah calanca pernah menjadi di huni oleh banyak penduduknya. Sekarang, meskipun, masih ada sebagian kecil desa yang tersebar, tetapi sebagian besar telah ditinggalkan.
Sebagai tanah menjadi kurang subur, tanah menjadi daerah penggembalaan hanya dalam bulan-bulan musim semi. Tapi ketika yang gagal untuk menjadi bermanfaat sebagaian petani, semakin banyak penduduknya mulai meninggalkan daerah itu. Banyak upaya agar lembah itu kembali subur,tapi nampaknya itu sia-sia.
Banyak rumah telah dirobohkan, meskipun ada beberapa yang diubah menjadi rumah peristirahatan musim panas. Lembah, yang berada di sekitar 1,300m atas permukaan laut, sekarang hanya berpenghuni sekitar 800 orang. belum ada industri, toko, tidak ada outlet yang menghasilkan pendapatan dan tidak ada pekerjaan. Mereka yang tinggal di sana harus bolak-balik ke kota-kota jauh di bawah gunung untuk bekerja. Ada rencana untuk membuat lembah calanca menjadi area taman nasional, yang bisa merevitalisasi lembah dan melestarikannya.
Hari ini, kota ini terlihat masih terawat dengan sangat baik. Gereja masih berdiri, bersama dengan gerbang, bekas pabrik minyak zaitun, sebuah kastil abad pertengahan, sebuah gedung pertunjukan, dan sejumlah rumah.
3. Balestrino, Italia
Terakhir ditinggalkan penduduknya pada tahun 1960; setelah serangkaian gempa dan tanah longsor, kota balestrino menjadi tak stabil dan tak aman untuk ditingglai. Sementara beberapa rencana untuk membentengi Balestrino tua dan membangun kembali kota dengan mengganti bangunan yang sudah tua dengan bangunan yang lebih modern, tapi ketidakstabilan tanah telah menggagalkan semua rencana itu.Saat ini, meskipun masih ada bangunan yang masih berdiri, tetapi hanya tinggal menunggu waktu akan runtuh juga.
4. Lifta, Yerusalem
Lifta adalah, kota kuno ditinggalkan yang berdiri di pegunungan Yerusalem. Kota yang pertama kali disebutkan dalam Alkitab, berdiri dan berjalan seiring sejarah di antara suku-suku Israel Benyamin dan Yehuda. Bangunan-bangunan yang telah menjadi saksi selama berabad-abad cerita sejarah kehidupan, dari tentara salib Kristen dan prajurit Romawi hingga terciptanya teknologi modern.
Kunjungi Artikel lengkapnya "Lifta,desa hantu di tepi yerusalem"
Kunjungi Artikel lengkapnya "Lifta,desa hantu di tepi yerusalem"
5. Lembah Calanca, Swiss
Sebagai tanah menjadi kurang subur, tanah menjadi daerah penggembalaan hanya dalam bulan-bulan musim semi. Tapi ketika yang gagal untuk menjadi bermanfaat sebagaian petani, semakin banyak penduduknya mulai meninggalkan daerah itu. Banyak upaya agar lembah itu kembali subur,tapi nampaknya itu sia-sia.
Banyak rumah telah dirobohkan, meskipun ada beberapa yang diubah menjadi rumah peristirahatan musim panas. Lembah, yang berada di sekitar 1,300m atas permukaan laut, sekarang hanya berpenghuni sekitar 800 orang. belum ada industri, toko, tidak ada outlet yang menghasilkan pendapatan dan tidak ada pekerjaan. Mereka yang tinggal di sana harus bolak-balik ke kota-kota jauh di bawah gunung untuk bekerja. Ada rencana untuk membuat lembah calanca menjadi area taman nasional, yang bisa merevitalisasi lembah dan melestarikannya.
6.Y Craig, Wales
Selama sekitar 150 tahun, lereng dari gunung Sugar Loaf di Wales telah menyembunyikan sisa-sisa sejarah sebuah desa. Ditemukan desa kecil dari Y Graig , yang terdiri dari sekitar 25 rumah, yang telah tersembunyi oleh lebatnya hutan.
menurut beberapa catatan sejarah, Y Graig menjadi rumah bagi beberapa ratus orang dan merupakan lokasi yang ideal untuk memelihara ternak seperti kambing dan babi. Di luar desa adalah tempat produksi roti, beberapa pondok untuk kandang babi dan sarang lebah. Di beberapa bangunan menunjukkan bahwa eksistensi mereka diperkirakan setidaknya pada 1746, dan desa akhirnya ditinggalkan pada abad ke-19 pertengahan. Menurut sejarawah, desa ditinggalkan karena desa jatuh ke tangan seseorang dan segera memonopoli desa dengan memberikan sewa yang sangat tinggi kepada penduduk. Ketika mereka Tidak mampu membayar, ternak mereka disita dan semua penduduk desa diusir. Banyak pintu dan atap bangunan telah dihancurkan, menunjukkan bahwa pemilik tidak ingin penghuninya kembali.
menurut beberapa catatan sejarah, Y Graig menjadi rumah bagi beberapa ratus orang dan merupakan lokasi yang ideal untuk memelihara ternak seperti kambing dan babi. Di luar desa adalah tempat produksi roti, beberapa pondok untuk kandang babi dan sarang lebah. Di beberapa bangunan menunjukkan bahwa eksistensi mereka diperkirakan setidaknya pada 1746, dan desa akhirnya ditinggalkan pada abad ke-19 pertengahan. Menurut sejarawah, desa ditinggalkan karena desa jatuh ke tangan seseorang dan segera memonopoli desa dengan memberikan sewa yang sangat tinggi kepada penduduk. Ketika mereka Tidak mampu membayar, ternak mereka disita dan semua penduduk desa diusir. Banyak pintu dan atap bangunan telah dihancurkan, menunjukkan bahwa pemilik tidak ingin penghuninya kembali.
7. Craco, Italia
Pada 1276, daerah itu sangatr berkembang. Punya universitas sendiri, dan selama beberapa abad ke depan kota diperluas dengan di tambahnya benteng-benteng. Craco merupakan rumah bagi lebih dari 3.000 orang pada saat itu, itu jumlah yang sangat pesat yang awalnya hanya 300 orang.
Pada 1656 wabah penyakit datang menyerang kota craco dan populasi turun secara signifikan, tetapi kota berhasil bertahan untuk sementara waktu.
Dan ketika pada pergantian abad ke-20, tanah pertanian di sekitarnya tumbuh menjadi tandus. Membuat populasi craco tak bisa di pertahankan lagi, dan banyak warganya yang hijrah ke Amerika Serikat. Setelah beberapa dekade berlalu, ada serangkaian gempa bumi yang membuat Craco menjadi kota yang tak aman dan berbahaya. Pada tahun 1963, saat dipastikan bahwa kota itu tidak lagi aman dan benar-benar ditinggalkan.
Mereka yang telah bermigrasi ke Amerika mendirikan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk kota kuno craco, dengan harapan menjaga gaya hidup dan kenangan bagi orang-orang yang pernah tinggal di sana.
8. Bait Baws, Yaman
Awalnya, bait baws merupakan tempat tinggal pengrajin perak bangsa yahudi yang merupakan bagian dari budaya mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pada tahun 1940, banyak orang Yahudi meninggalkan Yaman karena meningkatnya ancaman dari para ekstrimis Islam. Banyak yang memilih untuk berangkat ke Israel, tapi masih ada orang yang setia hidup dalam kota bait baws , meskipun jumlahnya sangat sedikit. Mereka yang masih tinggal di sana merupakan beberapa penduduk yang miskin, yang terpaksa berlindung di gedung-gedung tua karena mereka tidak memiliki tempat lain untuk tinggal.
Ada berbagai upaya untuk meningkatkan dan melestarikan bangunan kota, namun pemerintah sejauh ini menolak untuk mendukung upaya renovasi. Namun, penduduk setempat merawat kota kuno mereka sebaik mungkin, menjaga warisan dan menghormati orang-orang yang tinggal di sana sebelumnya.
9. Isola Santa, Italia
Terletak di jantung Pegunungan Alpen. Isola Santa adalah desa yang sangat indah . Berdiri sejak Abad Pertengahan, ketika dimana isola santa menjadi tempat persinggahan bagi para pelancong yang melaluinya. Menghadap Sungai Turrite, dengan danau dan hutan dengan pohon-pohon yang masih lebat, suatu tempat yang masih tampak tak berubah di era abad pertengahan.
Pada tahun 1950, rencana pembangunan bendungan hidroelektrik mengubah semuanya. Warga isola santa terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekarang, isola santa seperti kota hantu, rumah sementara bagi beberapa nelayan dan peristirahatan sementara bagi wisatawan yang melewatinya.
10. Kayakoy, Turkey
Ketika petani Turki dipindahkan ke desa kayakoy, ada masalah. Para petani yang telah terbiasa dengan cara hidup tertentu di daerahnya menolak karena tak ada lahan luas dan kandang untuk ternak mereka. Ada sebagian warga yang mau menempati desa kayakoy terutama bagi para pengrajin, tapi Pada akhirnya, kota ini ditinggalkan lagi, dan sekarang, kayakoy berdiri dalam reruntuhan.